
Siapa
yang tidak kenal dengan ikan cupang? Mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa pasti sudah tidak asing lagi dengan ikan hias ini. Bentuk tubuh
yang mungil dan sirip yang lebar menjadi daya tarik tersendiri bagi ikan
air tawar ini. Berdasarkan bentuk tubuh dan sirip, ikan cupang
dibedakan menjadi berbagai jenis, antara lain halfmoon, crowntail,
double tail, plakat, serit, giant, dan lain-lain. Untuk ikan cupang
giant ini
merupakan persilangan ikan cupang
yang sudah dibudidayakan dengan ikan cupang alam, hingga bisa mencapai
panjang 12 cm. Ikan cupang atau
betta sp. ini umumnya ditemui
di perairan Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan
Indonesia. Ikan cupang jenis serit merupakan salah satu ikan cupang asli
Indonesia.
Jika kita berkunjung ke toko-toko penjual ikan hias, hampir pasti kita bisa mendapatkan ikan cupang ini dengan mudah. Pemasaran ikan
cupang atau biasa juga disebut dengan ikan betta memang tak ada
matinya, apalagi jika kita masuk ke komunitas hobbies ikan betta, kita
akan menjumpai kontes-kontes ikan cupang yang diadakan setiap minggu.
Saat ini komunitas hobbies ikan cupang bisa kita temui di seluruh
Indonesia, sehingga selain ada kontes regional, kontes ikan cupang skala
nasional pun kerap diadakan. Dalam kontes inilah kita bisa menemui
ikan-ikan cupang yang berkualitas, dan memiliki harga jual yang tinggi,
bahkan hingga jutaan rupiah per ekornya.
Ada beberapa kriteria ikan cupang yang berkualitas atau Great A,
antara lain bisa dilihat dari performa ikan tersebut ketika berenang,
kerapian siripnya, mental ikan tersebut, kesehatan, serta corak
warnanya. Ikan cupang yang memenuhi kriteria untuk kontes inilah yang
biasanya memiliki harga jual yang tinggi. Ikan cupang
yang memiliki sirip dengan berbagai bentuk dan corak warnanya ini
biasanya ikan cupang berjenis kelamin jantan, maka tidak heran jika ikan
cupang jantan inilah yang paling diburu orang. Namun bukan berarti ikan
jenis betinanya tidak diburu orang. Biasanya ikan betina yang memiliki
anakan dengan kualitas kontes pun banyak diburu untuk dibudidayakan. Hal
ini menjadi ladang usaha bagi beberapa orang, bahkan untuk usaha budidaya ikan cupang ini pun bisa dijadikan usaha sampingan bagi Anda yang sibuk dengan rutinitas di kantor atau tempat kerja Anda.

Untuk membudidayakan ikan cupang ini tidaklah merepotkan, apalagi jika dijadikan usaha sampingan.
Tim bisnisUKM sempat mengunjungi salah seorang pembudidaya ikan cupang
di Dukuh MJ1 1438 RT/RW: 75/ 16 Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta, Eko
Windarto, yang sudah mulai menekuni usaha budidaya ikan cupang ini sejak
awal tahun 2000. Menurut pengalamannya, selama membudidayakan ikan
cupang ini, jarang sekali ia mengeluarkan biaya operasional, hanya biaya
untuk pengiriman ikan ini saja, ke luar kota atau luar pulau. Biaya
operasional untuk membudidayakan ikan cupang ini bisa dihemat, terutama
biaya untuk listrik dan pakan. Jika ikan hias jenis lain membutuhkan
sirkulasi air dengan menggunakan aerator yang otomatis membutuhkan
listrik, maka ikan cupang tidak membutuhkannya. Selain itu, untuk pakan
pun, biasanya Eko mencari sendiri di pengairan sawah yang berupa dapnia
atau kutu air. Tempat yang terbatas pun tidak menjadi kendala bagi Anda
untuk membudidayakan ikan cupang ini. Bahkan beberapa pembudidaya ikan
cupang hanya menggunakan botol bekas air mineral, atau akuarium kaca
yang cukup untuk 1 ekor ikan. Hal ini dikarenakan ikan cupang adalah
ikan petarung, atau jika ikan cupang (jantan) saling bertemu bisa
terjadi perebutan wilayah kekuasaan.
Usaha budidaya
ikan cupang yang dijalankan Eko kini sudah lebih mudah, apalagi dengan
perkembangan teknologi. Cukup menggunakan media internet, dan masuk ke
komunitas penggemar ikan cupang, ia bisa memasarkan ikan cupang hasil
budidayanya dari rumah. Kisaran harga ikan cupang sendiri mulai dari RP.
5.000,-, RP. 35.000,- s/d Rp. 50.000,- untuk kelas sedang, dan RP.
250.000,- s/d Rp. 500.000,- untuk ikan cupang kualitas kontes. Bahkan
Eko pernah menjual ikan cupang hasil budidayanya dengan harga 1 juta
rupiah. Untuk kontes ikan cupang sendiri, Eko pun biasa mengikut
sertakan ikan hasil budidayanya, bahkan ada salah satu ikan cupangnya
yang sudah menjuarai kontes sebanyak 6 kali, belum ditambahkan beberapa
penghargaan kejuaraan dari ikan cupang yang lain. Dari kontes pula Eko
bisa bertemu dan kenal dengan para penggemar ikan cupang dari seluruh
Nusantara, hingga pasar ikan cupangnya sampai di Solo, Semarang,
Banjarmasin, Pekanbaru, dan Manado, selain wilayah Jogja sendiri.

Dengan
indukan ikan usia 5 sampai 6 bulan, pemijahan sudah bisa dilakukan
dengan perbandingan jantan dan betina adalah 1 : 1. Media yang digunakan
untuk bertelur pun bisa menggunakan plastik. Sekali bertelur, ratusan
ikan cupang bisa dipanen dalam jangkau waktu sekitar 3 bulan. Melalui
pemasaran di media online, Anda pun sudah bisa meraup untung dari hasil
budidaya ikan hias ini, dan Anda masih bisa melakukan aktifitas di
kantor ataupun tempat kerja Anda. Semoga hal ini bisa menjadi inspirasi
bagi Anda yang mencari usaha sampingan. Salam sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar